MUSIBAH banjir akibat hujan lebat belakangan ini melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMG), curah hujan di Indonesia rata-rata 2000 - 3000 mm/tahun. Hujan terbanyak di Indonesia terdapat di Baturraden, Banyumas, mencapai 7,069 mm/tahun.
Mencegah banjir bisa diupayakan karena sekarang sudah muncul teknologi pencegah dan pengendalian hujan, seperti yang telah diterapkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Teknologi pencegah hujan ini menggunakan Doppler Weather Mobile, radar untuk mendeteksi pertumbuhan dan pergerakan awan dan ditambah dengan pesawat versi rain making yang memiliki Global Positioning System (GPS - sistem untuk menentukan posisi di permukaan bumi dengan bantuan sinkronisasi sinyal satelit) serta mampu membawa bahan semai berdasarkan target.
Prinsip kerja teknologi pencegah hujan sesungguhnya dilakukan dengan menggeser awan dan mencegah awan yang berpotensi menimbulkan hujan dengan menaburkan bahan higroskopis kurang dari 30 mikron ke dalam sistem awan yang baru muncul. Langkah ini ditempuh menggunakan pesawat.
Awan yang baru muncul tersebut biasanya tersusun atas 100 butir air per sentimeter kubik dengan ukuran masing-masing 10 mikron. Ketika ada tambahan uap air akan tumbuh awan hujan berukuran lebih besar. Peran teknologi ini adalah menjaga awan agar tetap stabil.
Jika dengan cara ini awan masih berkembang dan berpotensi menimbulkan awan hujan, maka ditempuh cara lain dengan jumping process atau metode proses lompatan, yakni memaksa awan segera menjadi hujan supaya tidak terlalu deras dengan menaburkan bahan higroskopis lebih dari 30 mikron.
Higroskopis adalah kemampuan suatu zat untuk menyerap molekul air dari lingkungannya, baik melalui absorpsi atau adsorpsi. Suatu zat disebut higroskopis jika zat itu mempunyai kemampuan menyerap molekul air yang baik, misalnya kalsium klorida.
Stasiun Cuaca
Peralatan canggih lainnya adalah Automatic Weather Station (AWS), sebuah stasiun cuaca otomatis untuk mengetahui cuaca. Biasanya di dalam AWS berisi data logger, baterai, telemetri dan sensor meteorologi dengan panel surya terpasang.
Tujuan penggunakan AWS adalah untuk mengetahui secara real time melalui sistem Argos dan sistem Telekomunikasi Global untuk menyimpan data dan melaporkannya.
AWS juga memiliki beberapa peralatan penunjang, seperti Doppler Weather Radar, yakni salah satu jenis radar yang dapat mengukur kecepatan radial dari sebuah objek yang masuk ke dalam daerah tangkapan radar dengan menggunakan efek dppler, misalnya weather radar yang digunakan untuk mendeteksi cuaca.
Di Indonesia, teknologi ini pernah diterapkan dalam SEA Games XXVI di Palembang beberapa waktu lalu. Hanya saja, tujuan penerapan teknologi ini masih sebatas menjegah hujan pada area terbatas. Namun demikian, di masa mendatang tidak tertutup kemungkinan teknologi ini digunakan tujuan yang lebih humanis, misalnya mencegah bencana alam, terutama banjir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar